Fraktur Salter Harris : Gejala, Klasifikasi dan Pengobatan

Fraktur salter haris adalah kerusakan pada area growth plate tulang pada anak, berupa kartilago dan bagian akhir tulang panjang dan terdiri dari 5 tipe fraktur. Growth plate adalah area lunak kartilago dan akhir tulang panjang yang melebar. Pada fraktur ini, terjadi pada berbagai tulang panjang, dari jari, tumit, tulang lengan dan tulang kaki. Fraktur berarti patah tulang.

Pertumbuhan tulang anak utamanya terjadi pada growth plate. Ketika anak telah sempurna perkembangannya, maka area tersebut akan mengeras menjadi bagian yang solid. Growth plate relatif lemah dan mudah rusak bila terbentur, jatuh, dan tertekan dengan tekanan berlebih.

Fraktur ini terjadi 15-30 kasus injuri pada tulang anak-anak. Kebanyakan terjadi pada anak-anak dan remaja ketika berolahraga. Laki-laki berisiko dua kali lipat dibandingkan perempuan. Sangat penting mendiagnosis dan mengobati segera agar penyembuhannya maksimal.

Gejala Fraktur Salter Harris

Fraktur salter harris ini seringterjadi ketika jatuh atau injuri yang menyebabkan nyeri. Adapun gejala lainnya yang dapat muncul, diantaranya:

  • Nyeri pada area sekitar fraktur
  • Gerakan terbatas pada area terutama pada bagian atas tubuh yang injuri
  • Pembengkakan sekitar sendi dan hangat
  • Tidak mampu mengangkat beban berat
  • Dapat terjadi dislokasi dan defomitas tulang

Klasifikasi Fraktur Salter Harris

Fraktur ini telah dikategorikan oleh dokter robert salter dan robert harris pada tahun 1963. Terdapat lima tipe yang dibedakan impak injuri pada growth plate dan jaringan sekitar tulang. Growth plate dikenal sebagai Fisis dan berlokasi di bagian atas tulang dan badan tulang. Bagian paling atas disebut epifisis sedangkan bagian yang menyempit disebut dengan metafisis.

  1. Fraktur Salter Harris Tipe I

Fraktur ini terjadi ketika gaya berlebih menekan growth plate yang memisahkan tepi bulat dan badan tulang. Ini adalah bentuk paling sering ditemukan pada anak kecil. Sekitar 5% fraktur ini adalah tipe I.

  1. Fraktur Salter Harris Tipe II

Tipe fraktur ini terjadi ketika growth plate terpukul dan terpisah dari sendi dengan pecahan kecil dari badan tulang. Ini adalah bentuk paling sering terjadi dan terjadi pada anak dengan usia lebih dari 10 tahun. Sekitar 75% kasus fraktur SH adalah bentuk tipe II.

  1. Fraktur Salter Harris Tipe III

Fraktur jenis ini terjadi ketika gaya memukul growth plate dan bagian bulat tulang, tetapi tidak termasuk badan tulang. Fraktur ini meliputi kartilago dan masuk ke sendi. Tipe ini terjadi pada anak diatas 10 tahun dan kejadiannya sebesar 10% kasus.

  1. Fraktur Salter Harris Tipe IV

Fraktur ini terjadi ketika gaya memukul growth plate dan bagian bulat tulang dan badan tulang. Angka kejadiannya 10% dan dapat terjadi pada segala usia, serta berefek pada pertumbuhan tulang.

  1. Fraktur Salter Harris Tipe V

Tipe ini adalah tipe terjarang dimana terjadi ketika growth plate rusak dan terkompresi. Lutut dan angkel juga terlibat. Kejadiannya dibawah 1% dan sering missdiagnosis, dan terjadi keruskan yang mempengaruhi pertumbuhan tulang.

Baca juga :   Striktur Uretra : Penyebab, Gejala hingga Pengobatan
Tipe Lain Fraktur Salter Haris Penjelasan
Tipe VI Mengenai jaringan ikat
Tipe VII Mengenai bagian akhir tulang
Tipe VIII Mengenai badan tulang
Tipe IX Mengenai membran fibrosa tulang

Pemeriksaan Fraktur Salter Harris

Jika dicurigai fraktur, maka anak dibawa ke instalasi gawat darurat. Pengobatan segera diperlukan. Mekanisme jatuh, riwayat fraktur sebelumnya, dan area nyeri ditentukan. Pemeriksaan X-ray area dilakukan. Ketika curiga fraktur tetapi dalam pemeriksaan X-ray belum jelas, maka dilakukan cast dan splint pada area yang dicurigai untuk melindungi.

X-ray ulangan dilakukan selama 3-4 minggu untuk mengkonfirmasi diagnosis fraktur. Pemeriksaan radiologis lain yang dilakukan, seperti:

  • CT-scan dan MRI : untuk mengevaluasi keterlibatan jaringan dan tulang
  • CT-scan : sebagai pengarah dalam tindakan pembedahan
  • USG : digunakan untuk melihat infant

Pengobatan Fraktur Salter Harris

  1. Tindakan Non Bedah

Biasanya fraktur tipe I dan tipe II, relatif sederhana dan tidak membutuhkan tindakan pembedahan. Pemasangan cast, splint dan sling akan mempercepat penyembuhan. Proses reduksi diperlukan, dan penggunaan medika mentosa antinyeri atau anestesi.

Fraktur tipe V lebih sulit didiagnosis dan akan berefek pada pertumbuhan tulang. Harus dipastikan growth plate tidak rusak. Biasanya dilakukan penungguan untuk melihat bagaimana pertumbuhan tulang sebelum melakukan pengobatan.

  1. Tindakan Pembedahan

Fraktur tipe III dan tipe IV membutuhkan tindakan pembedahan tulang, dan reduksi terbuka dokter bedah tulang akan mengambil pecahan dan meluruskan serta memasang screw, plate metal, dan kawat untuk menjaga dalam posisi normal. Tipe V juga membutuhkan pembedahan. Pada kasus pembedahan, cast digunakan untuk melindungi dan imobilisasi area injuri agar sembuh. Untuk kontrol, X-ray dibutuhkan untuk melihat pertumbuhan tulang pada sisi injuri.

Baca juga :   Pseudocyesis (Hamil Palsu) : Gejala hingga Tatalaksana

Masa penyembuhan sangat terbantung lokasi dan derajat keparahan. Biasanya sembuh dalam 4-6 minggu. Setelah tindakan pembedahan selesai, terapi fisioterapi diberikan agar fleksibilitas, kekuatan dan jangkauan gerak ulang kembali normal. Selama masa recovery, X-ray tulang dilakukan untuk melihat proses penyembuhan, kelurusan tulang dan adanya pertumbuhan tulang baru. Pada kasus serius, penyembuhan bisa bertahun-tahun. Pada saat ini, pasien tidak boleh beraktifitas yang berat.

Untuk pencegahan, hindari bermain yang berisiko jatuh seperti skateboard, atraksi dengan sepeda, standing dengan motor, balap motor mobil, lompat jauh, lompat tinggi dan kegiatan olahraga berisiko lainnya. Pakailah sepatu dan perlindungan lengkap ketika berolahraga. Jangan lupa berdoa dan berhati-hati ketika berolahraga dan beraktifitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *