Gout Artritis Asam Urat : Penyebab hingga Guideline

Gout artritis adalah penyakit yang dicirikan dengan metabolisme abnormal asam urat dimana kadar asam urat di jaringan dan darah relatif tinggi. Asam urat yang tinggi ini biasanya ginjal tidak mampu untuk membuangnya. Terdapat deposit asam urat, yakni berupa artritis akut dan kronik, batu ginjal dan deposit di sendi berupa topus (benjolan di sendi).

Gout artritis ini sering menyebabkan nyeri tiba-tiba, panas, memerah, dan pembengkakan di sendi dan sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun. Pada pemeriksaan sampel cairan sendi didapatkan kadar kristal asam urat (monosodium urat) yang tinggi.

FAKTOR RISIKO GOUT ARTRITIS

Genetik, laki-laki, gangguan fungsi ginjal dan nutrisi alkoholisme serta obesitas berperan dalam gout ini. Jika orangtua memiliki gout, maka terdapa 20% kemungkinan anda terkena gout juga. Post pubertal laki-laki risikonya lebih besar dibandingkan wanita. Pasien dengan CKD (cronic kidney disease) memiliki risiko yang tinggi pula, serta pengkonsumsi alkohol juga. Makanan daging merah, jerohan, kerang, jamur, juga akan meningkatkan gout ini.

GEJALA GOUT ARTRITIS

Gejala awal dari gout ini adalah:

  1. Nyeri tiba-tiba di sendi,
  2. kaku sendi,
  3. pembengkakan
  4. Memerah (eritem).
  5. Biasanya meliputi sendi tungkai dan apabila di tekan semakin nyeri. Di sendi lain juga ditemukan seperti ankle, sendi kecil di tangan dan lutut.
Baca juga :   Kencing Berdarah (Hematuria) : Penyebab hingga Cara Mengobati

Nyeri pada awal serangan dapat hilang sendiri dalam 1-2 minggu tetapi dapat kembali lagi pada sendi yang sama atau sendi lain. Gagal ginjal sering ditemukan pada pasien gout. Kristal asam urat dapat mengumpul membentuk topus (benjolan) di siku dan ujung sendi, dan tendon aciles. Pemeriksaan kristal ini dengan mikroskopik diperlukan untuk melihat kristal asam urat.

DIAGNOSIS GOUT ARTRITIS

Aspirasi Sendi

Jarum dimasukkan ke sendi untuk mengambil sampel cairan sendi. Cairan kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat kristal atau tanda infeksi bakterial. Kristal dapat ditemukan seperti calcium pyrofosfat (tanda pseudogout) atau monosodium urat (tanda gout artritis).

Pemeriksaan Darah

Sampel darah untuk melihat jumlah sel, kadar asam urat dan fungsi ginjal. Pemeriksaan asam urat di darah tidak memiliki reliabillitas tinggi untuk diagnosis karena 10% ditemukan normal pada serangan akut. Kadarnya naik sekitar 5-8% pada populasi umum, ini artinya tidak selalu ditemukan pada gout. Meskipun demikian, pemeriksaan kadar asam urat darah tetap diperlukan. Target asam urat < 6,0 mg/dl.

Radiografi

Xray digunakan untuk melihat kerusakan sendi, terutama pada pasien dengan multiple episode dari gout ini.

TATALAKSANA DAN GUIDELINE GOUT ARTRITIS

Apabila meminum obat penurun asam urat, maka wajib untuk minum yang banyak agar kristal asam urat dapat diekskresi di ginjal dengan baik. Prinsip penanganannya adalah dengan medika mentosa dan perubahan gaya hidup mengurangi asupan makanan tinggi asam urat seperti : bayam, emping, nanas/angka, jerohan, otak dan gorengan.

  1. NSAID (Nonsteroidal antiinflamatory Drug)

Contohnya : indometacin, ibuprofen, naproksen dan celecoxib. NSAID dosis tinggi dapat mengendalikan inflamasi dan diturunkan selama 2 minggu. Penggunaannya harus hati-hati apabila terdapat perdarahan usus, peptik ulcer, dan penggunaan warfarin.

  1. Colchicine

Diberikan pada fase akut untuk mencegah serangan rekurensi. Diberikan 2 tablet diikuti tablet lainnya sejam setelahnya. Untuk mencegah serangan maka colchicine dapat diberikan sekali atau duakali sehari. Obat ini tidak akan mengurangi akumulasi asam urat yang memicu kerusakan sendi.

  1. Kortikosteroid

Prednison contohnya, diberikan lebih aman dibandingkan NSAID. Kortikosteroid dosis tinggi diberikan di awal tetapi harus ditappering off. Komplikasi kortikosteroid adalah meningkatkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan moon face, perubahan mood. Kortikosteroid dapat diberikan berupa injeksi ke sendi yang membengkak (injeksi artikuler).

  1. Prebenecid

Obat ini mengeliminasi asam urat melalui ginjal dan urin. Pasien harus minum 2 liter air perhari untuk mencegah terbentuknya batu ginjal. Penggunaannya hari-hati terhadap interaksi obat lain.

  1. Allopurinol

Obat ini akan menurunkan pembentukan asam urat dan menurunkan asam urat darah. Selain itu juga sebagai gold standard maintenance terapi. Efek samping obat ini nyeri lambung, diare, ruam, dan pusing. Penggunaan ampicilin sering menyebabkan ruam jika menggunakan allopurinol bersamaan.

  1. Februxostat

Obat ini adalah obat pilihan utama pada pengendalian gout pada lansia lebih dari 40 tahun. Obat ini akan menurunkan pembentukan asam urat dan sangat reliabel untuk menurunkan kadar asam urat. Efek sampingnya gagal ginjal ringan hingga sedang.

  1. Pegloticase

Pegloticase adalah enzim spesifik PEGyclated asam urat yang diberikan intravena untuk mengobati gout kronis refrakter. Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan defisiensi enzim G6PD.

Baca juga :   Syok Septik : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

Apabila terdapat benjolan, maka tindakan pembedahan dilalukan untuk mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Selain itu anda harus makan makanan yang rendah kolesterol, rendah purin, mengurangi alkohol, minum air putih banyak, mengurangi berat badan, menghindari fruktosa seperti sirup jagung, dan mengkonsumsi susu rendah lemak dan yogurt.

Referensi:
Firesten GS et al. 2012. Kelley’s Textbook of Rheumatology.
Lawrence et al. 2008. Estimate of the prevalence of arthritis and other rheumatic conditions.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *