Amoxicillin 500 mg amankah buat Ibu Hamil

Medikal1673 Views

Amoxicillin 500 mg amankah buat ibu hamil sering menjadi pertanyaan bagi kita, terutama apabila anda sedang sakit dan diindikasikan mengkonsumsi antibiotik amoxicilin. Ketika sedang hamil, nutrisi, obat-obatan yang dikonsumsi dan oksigen mengalir ke bayi melalui plasenta, organ yang menempel di rahim.

Obat yang anda konsumsi akan mengalir ke bayi juga. Kebanyakan obat aman, tetapi ada kemungkinan yang berbahaya bagi perkembangan bayi anda. Selama kehamilan, tidak semua membutuhkan obat. Jika terdapat infeksi bakterial, maka antibiotik seperti amoksisilin dapat digunakan untuk mengobati infeksi tersebut.

Amoksisilin adalah obat yang didapat dengan resep dokter yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Termasuk penyakit pneumonia, infeksi saluran kemih dan bronkitis. Ini juga dapat mengobati infeksi kulit, infeksi telingan dan infeksi tenggorokan. Obat ini bekerja dengan menghentukan perkembangan bakteri berbahaya di tubuh, akhirnya untuk membersihkan infeksi di tubuh.

Pada ulasan ini, anda akan mengetahui keamanan obat amoksisilin selama kehamilan. Anda akan menemukan efek samping yang mungkin diciptakan, dan bagaimana infeksi mengenai kehamilan anda. Silahkan baca dengan detile.

Amoxicillin 500 mg amankah buat ibu hamil

Amoksisilin adalah antibiotik golonga penisilin. Beberapa antibiotik aman digunakan untuk ibu hamil, dan beberpa yang lain tidak aman. Berdasarkan rekomendasi FDA, amoksisilin termasuk kategori B. Ini artinya amoksisilin AMAN dikonsumsi selama kehamilan.

Baca juga :   Perbedaan Osifikasi Intramembran dan Endokondral : Apa yang perlu kita Ketahui?

FDA mengkategorikan obat ini untuk membantu tenaga kesehatan, apakah obat ini menyebabkan defek lahir pada janin atau tidak. Pada penelitian di hewan coba, tidak didapatkan efek berbahaya untuk perkembangan bayi dalam penggunaan amoksisilin. Obat ini berisiko rendah dan dapat dikonsumsi di berbagai trimester (trimester satu, trimester dua dan trimester tiga).

Terdapat antibiotik yang juga AMAN pada kehamilan, seperti clindamicin dan erythromycin. Temasuk juga obat segolongan dengan amoksisilin, yaitu ampicilin dan penisilin. Untuk pemberiannya, wajib dengan rekomendasi dokter dan resep dokter. Tidak boleh dibeli sembarangan.

Efek samping Amoxicillin pada kehamilan

Konsumsi obat ini harus dengan anjuran dokter dan tidak boleh terlewat atau diberhentikan tanpa ijin dokter. Obat antibiotik harus dihabiskan sesuai petunjuk. Ini bertujuan menurunkan risiko resistensi bakteri atau membuat kuman menjadi kebal.

Terdapat efek samping dari amoksisilin, seperti:

  • Diare
  • Nyeri perut
  • Mual dan muntah

Jika anda mengalami nyeri perut, cobalah makan dan minum segelas air. Pada beberapa kasus, amoksisilin dapat memicu efek samping yang lebih serius. Hubungi dokter jika anda menjumpai efek samping ini, diantaranya:

  • Kejang
  • Diare terus-terusan dan berdarah
  • Reaksi alergi
  • Perdarahan
  • Lemah lesu
  • Kuning pada kulit dan mata

Antibiotik dapat menyebabkan diare kronis. Jika anda terkena diare selaam 2-3 kali setiap hari selama dua hari, atau mengalami kram perut setelah mengkonsumsi amoksisilin, maka hubungi dokter segera. Infeksi sekunder dapat membahayakan kehamilan. Jika terjadi demikian, antibiotik perlu tetap diberikan tetapi diganti dengan jenis lain.

Baca juga :   Elektrokauter : Kelebihan, Kekurangan dan Efek Samping

Manfaat Amoxicillin selama Kehamilan

Selama kehamilan, tubuh akan melindungi janin dari berbagai penyakit, termasuk demam, flu, dan nyeri perut. Beberapa infeksi, termasuk infeksi bakteri dapat melewati plasenta dan membahayakan janin. Jika infeksi ini melalui plasenta, akan membuat janin sakit. Beberapa infeksi memicu defek lahir dan gangguan bernafas. Jika tidak diobati, infeksi akan memicu keguguran sehingga disinilah peran antibiotik amoxicilin diperlukan.

Kapan menghubungi dokter terkait penggunaan Amoxicillin

Jika anda membutuhkan obat ini selama kehamilan, silahkan hubungi dokter anda. Tetaplah berfikir :

  • Berkonsultasilah ke dokter tentang sakit yang anda derita, dan obat-obatan yang anda konsumsi selama kehamilan. Ini akan meminimalkan risiko dan interaksi obat yang dapat membahayakan kehamilan anda.
  • Anda harus menghabiskan obat antibiotik sesuai petunjuk. Hal ini bermanfaat untuk mencegah resistensi dan kekebalan bakteri.
  • Hubungi dokter anda apabila anda tetap merasa tidak enak badan setelah selesai mengkonsumsi antibiotik.
  • Jangan menggunakan obat ini juka anda memiliki alergi terhadap amoksisilin, penisilin, atau antibiotik golongan sefalosporin seperti cefazolin, dan cephaleksin.

Tetaplah berkonsultasi dan bersahabat dengan dokter untuk membuat kesehatan dan kehamilan anda tetap terjaga dengan baik. Tetap makan makanan yang bergizi, hindari stress, minum teratur, dan beraktifitas ringan agar tubuh anda senantiasa tahan terhadap berbagai penyakit.

Baca juga :   Cara membaca X-ray Thorax dan Intepretasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *