Benjolan di Leher : Penyebab, Pemeriksaan dan Pengobatan

Benjolan di leher disebut juga massa leher dimana terdapat benjolan besar, terlihat, kadang kecil dan kadang besar di leher baik di tepi, tengah, atas maupun leher bagian bawah. Kebanyakan benjolan leher tidak berbahaya dan bersifat jinak atau non kanker.

Tetapi, benjolan leher juga dapat menjadi tanda penyakit yang serius, seperti infeksi tuberkulosis (limfadenitis TB) dan pertumbuhan jaringan kanker. jika anda memiliki benjolan ini, harus dilakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi apakah benjolan itu, jenisnya, progresifitasnya, hingga kemungkinan pengobatan yang dilakukan.

PENYAKIT BENJOLAN DI LEHER

a. Infeksius Mononukleosis

  • Infeksi mononukleosis biasanya disebabkan virus Epstein Barr virus (EBV).
  • Terjadi kebanyakan pada siswa SMA dan mahasiswa
  • Gejala meliputi demam, pembengkakak limfonodi leher, radang tenggorokan, pusing kepala, lemah lesu, berkeringat malam hari, dan nyeri di seluruh tubuh.
  • Gejala dapat muncul hingga 2 bulan.

b. Nodul Tiroid

  • Nodul ini dapat bersifat solid, atau terisi cairan, dan berkembang di kelenjar tiroid.
  • Nodul ini diklasifikasikan sebagai cold, warm, dan hot tergantung produksi hormon tiroidnya.
  • Nodul tiroid biasanya tidak berbahaya, tetapi juga bisa tanda penyakit seperti kanker dan disfungsi autoimun.
  • Pembengkakan dan benjolan kelenjar tiroid, batuk, suara serak, nyeri tenggorokan dan leher, kesulitan bernafas, kesulitan menelan adalah gejalanya.
  • Gejala dapat mengindikasikan adanya overaktif kelenjar tiroid (hipetiroid) dan underaktif tiroid (hipotiroid).

c. Kista Branchial Cleft

  • Kista branchial cleft adalah jenis defek lahir adanya benjolan yang berkembang pada satu atau kedua sisi leher anak, diatas tulang collar.
  • Ini terjadi selama perkembangan embrionik ketika jaringan di leher dan tulang collar, atau branchial cleft tidak berkembang normal.
  • Pada kebanyakan kasus, kista branchial cleft tidak berbahaya, tetapi mungkin menyebabkan iritasi kulit atau infeksi, dan mungkin juga menjadi kanker.
  • Tanda berupa pucat, benjolan, tanda lahir di leher anak, bahu atas, sedikit di atas tulang leher.
  • Tanda lain adanya cairan yang keluar dari leher anak dan benjolan disertai nyeri tekan dan sering disertai dengan infeksi saluran nafas atas.
Baca juga :   Kaki Bengkak saat Hamil : Penyebab hingga Pengobatan

d. Goiter

  • Goiter adalah perkembangan abnormal pada kelenjar tiroid.
  • Dapat menjadi jinak dan berhubungan dengan peningkatan dan penurunan hormon tiroid.
  • Goiter mungkin menjadi nodul atau difus.
  • Pembesaran mungkin menyebabkan kesulitan menelan, dan bernafas, batuk, suara serak dan hilang suara, pusing ketika mengangkat tangan di atas kepala.

e. Tonsilitis

  • Tonsilitis dapat berupa infeksi bakteri dan virus pada nodulus limfatik tonsila.
  • Gejala meliputi radang tenggorokan, kesulitan menelan, demam, menggigil, pusing dan kesulitan bernafas.
  • Pembengkakan, nyeri pada tonsila, adanya bercak putih dan kuning pada tonsila dapat terjadi.

f. Penyakit Hodgkin

  • Gejala yang paling sering adalah benjolan tidak nyeri di nodus limfatikus.
  • Penyakit hodgkin mungkin menyebabkan berkeringat malam hari, gatal pada kulit dan demam yang tidak dapat dijelaskan.
  • Lemah, penurunan berat badan tidak diketahui, dan batuk persisten dapat muncul.

g. Limfoma Non-Hodgkin

  • Limfoma nonHodgkin ini kelompok kanker sel darah putih
  • Gejala klasik meliputi demam, berkeringat malam hari, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
  • Gejala lain meliputi tidak nyeri, benjolan nodus limfatikus, pembesaran liver, pembesaran lien, ruam kulit, gatal, lemah lesu dan pembengkakan abdomen.

h. Kanker Tiroid

  • Kanker ini terjadi ketika selnormal di tiroid menjadi abnormal dan mulai berkembang diluar kendali.
  • Kebanyakan bentuk kanker endokrin dengan subtipe multiple
  • Gejala meliputi benjolan di tenggorokan, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan dan leher, kesulitan menelan, benjolan di nodus limfatikus di leher, benjolan di kelenjar tiroid.
Baca juga :   Telinga Berdenging dan Berdengung : Gejala hingga Pengobatan

i. Benjolan Nodus Limfatikus

  • Nodus limfatikus menjadi membengkak karena respon infeksi, obat, stress dan kanker serta penyakit autoimun.
  • Pembengkakan nodus mungkin bisa nyeri, bisa juga tidak nyeri dan berlokasi di satu atau tempat lain di tubuh.
  • Benjolan kecil, kasar, seperti kacang, di ketiak, dibawah dagu, dan sisi leher, di selangkangan dan di tulang leher dapat terjadi.
  • Nodus limfatikus menjadi membengkak ketika ukurannya lebih dari 2 cm.

j. Lipoma

  • Adanya benjolan halus, mudah digerakkan, kenyal dibawah kulit, dan berwarna sama dengan kulit
  • Sering ditemukan di leher, punggung, dan bahu
  • Seringnya tidak nyeri, dan dapat nyeri bila tumbuh menekan sel syaraf.

k. Gondongan (Parotitis atau Mumps)

  • Parottis adalah infeksi menular yang disebabkan virus mumps yang menyebar melalui ludah, sekret nasal, dan kontak dengan pasien terinfeksi.
  • Gejala meliputi demam, nyeri di tubuh, lemah lesu, pusing, dan hilangnya nafsu makan.
  • Peradangan pada kelenjar parotis, menyebabkan pembengkakan, penekanan dan nyeri pada pipi.
  • Komplikasi infeksi meliputi peradangan testis (orchitis), peradangan ovarium, meningitis, ensepalitis, pankreatitis, dan hilangnya pendengaran permanen.
  • Vaksinasi terhadap infeksi mumps dapat mencegah penyakit ini.

l. Faringitis Bakterial

  • Faringitis bakterial adlah peradangan di belakang tenggorokan karena infeksi bakterial.
  • Ini menyebabkan perlukaan, kekeringan, dan terkelupasnya tenggorokan disertai gejala demam, menggigil, nyeri tubuh, hidung tersumbat, pembengkakan nodus limfatikus, pusing, demam, lemah lesu dan mual.
  • Durasi gejala tergantung dari penyebab infeksi.
Baca juga :   Sakit Perut : Penyebab hingga Cara Mengobati

m. Kanker Tenggorokan

  • Kanker ini berada di kotak suara, plika vokalis dan bagian tenggorokan seperti orofaring dan tonsila.
  • Ini dapat terjadi dalam bentuk squamous cell carcinoma atau adenokarsinoma
  • Gejala meliputi perubahan suara, kesulitan menelan, penurunanberat badan, luka tenggorokan, batuk, pembengkakan limfonodi, dan mengi.
  • Kebanyakan orang mempunyai riwayat merokok, pengguna alkohol, kekurangan vitamin A, terpapar asbes, dan higenitas mulut yang buruk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *