Gejala Atrial Fibrilasi : Penyebab hingga Gejala Khas

Gejala Atrial Fibrilasi (AFib atau AF) adalah salah satu jenis abnormalitas jantung yang sering terjadi dan disebabkan abnormalitas sinyal elektrik, di atrium jantung. Akibatnya dapat mengurangi kemampuan atrium untuk memompa darah ke dalam ventrikel dan biasanya menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat. Sekitar setengah juta kasus terdiagnosis setiap tahunnya di USA dan milyaran dollar dibayarkan untuk diagnosis dan pengobatan kelainan ini.

Gejala dari Atrial fibrilasi ini diantaranya Palpitasi, dizzi, penurunan kesadaran (pingsan), kelemahan, fatigue, nafas cepat dan pendek, dan nyeri dada. Beberapa orang bisa tanpa gejala. Komplikasi dari AFib ini meliputi gagal jantung dan stroke. Pemeriksaan fisik, EKG, monitor Holter, dan Recorder dilakukan untuk membuat dan konfirmasi diagnosis AFib.

Pengobatan kelainan ini berfokus untu mengendalikan penyebab yang mendasari, menurunkan denyut jantung, dan mengubah ritme jantung abnormal ke normal, serta mencegah stroke menggunakan obat pengencer darah. Pengobatan sering digunakan jangka panjang untuk mengendalikan dan mencegah rekurensi AFib, tetapi medikasi biasanya tidak efektif dan memicu efek samping.

Cardioversi Elektrik biasanya berhasil lebih dari 95% pada individu AF, tetapi 75% nya terjadi rekurensi dari 1-2 tahun. Terapi nonmedikamentosa dari AFib ini meliputi pacemaker, AV node ablasi, Defibrilasi atrial, dan prosedur Maze. Isolasi vena pulmonal menunjukkan pengobatan yang menjanjika dan memiliki keberhasilan yang tinggi. Prognosis dari setiap orang tergantung dari penyebab penyakit jantungnya.

Baca juga :   Mengenal Vaksin Moderna Covid-19

Definisi Atrial Fibrilasi

Atrial Fibrilasi adalah ritme jantung abnormal dan irreguler yangmana sinyal elektrik muncul chaotikal melalui atrium jantung. Banyak orang dengan kondisi ini tidak muncul gejala (Asimtomatis). Paling sering Supraventrikuler Takikardia.

Penyebab Atrial Fibrilasi

Penyebab AFib ini adalah abnormalitas ritme jantung. Selama ritme ini, elektrisitas tidak lepaskan dengan normal dari nodus SA meskipun elektrisitas bisa berasal dari bagian lain atrium. Elektrisitas yang dikeluarkan cepat dan irreguler, melebihi 350 elektrisitas tiap menit. Hal ini memicu kontraksi inefektif pada atrium. Faktanya atrium berdetak lebih cepat, dan mengurangi kemampuan memompa darah ke ventrikel.

Elektrisitas yang cepat dan irreguler dari atrium kemudian mengalir ke Nodus AV dan ke ventrikel, akibatnya memicu ventrikel berkontraksi irreguler dan biasanya cepat juga. Kontraksi ventrikel rata-rata 150 x/menit, lebih lambat daripada frekuensi atrium (ventrikel tidak dapat berkontraksi 350x/menit). AFib akan menurunkan jumlah darah yang dipompa ventrikel dan menyebabkan kontraksi cepat dan hilangnya kontraksi atrium normal.

Tanda dan Gejala Atrial Fibrilasi

Kebanyakan pasien Asimtomatis dengan ritme abnormal. Ketika gejala muncul, sering terjadi Palpitasi, dan denyut jantung cepat dan irreguler. Gejala lain kondisi ini disebabkan hilangnya aliran darah ke tubuh, seperti gejala:

  • Dizziness
  • Penurunan kesadaran
  • Kelemahan (weakness) dan fatigue
  • Nafas cepat
  • Angina (nyeri dada karena aliran darah di otot jantung berkurang).
Baca juga :   Demam Tifoid (Tipes) : Gejala hingga Pengobatan

Pada jantung yang berdetak normal, frekuensi kontraksi ventrikel sama dengan kontraksi atrium. Pada AFib, kontraksi ventrikel lebih rendah dibandingkan kontraksi atrium. Frekuensi kontraksi ventrikel pada kondisi ini ditentukan kecepatan transmisi elektrisitas nodus AV. Pada orang dengan normal Nodus AV, frekuensi kontraksi jantung pada penyakit yang tidak diobati dari 80-180 x/menit.

Faktor Risiko Atrial Fibrilasi

Terdapat banyak faktor risiko AFib ini, meliputi :

  • Usia tua lebih dari 60 tahun
  • Terdapat penyakit hipertensi, jantung koroner, abnormalitas otot jantung (termasuk CHF) dan penyakit Katup jantung
  • Hipertiroid dan overdosis obat tiroid
  • Rendahnya kadar oksigen dalam darah, dan penyakit paru seperti emfisema, dan COPD
  • Pericarditis dan emboli pulmo
  • Konsumsi Alkohol, menggunakan obat kokain dan Dekongestan
  • Sedang dan telah operasi jantung
  • Abnormalitas Struktur jantung Kongenital

Sekitar 1 dari 10.000 orang sehat, dewasa muda mempunyai penyakit tapi tidak terlihat penyebab yang jelas. AFib ini bersifat intermiten, tetapi dapat juga menjadi kronis 25%. Kondisi ini dapat dipicu stress, alkohol, merokok, dan menggunakan obat yang memicu aritmia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *