Infeksi Cacing Tambang : Gejala hingga Pengobatan

Medikal848 Views

Infeksi cacing tambang berarti adanya infeksi parasit cacing ancylostoma duodenoum dan necator americanus baik di usus halus, dan di paru-paru, melalui kontak dengan telur atau larwa dari feses yang terkontaminasi.

Berdasarkan data CDC, infeksi ini terjadi pada 576 dari 740 juta orang di seluruh dunia. Biasanya menyerang pada negara berkembang, tropis dan subtropis dengan sanitasi buruk. Sangat jarang mengena pada negara maju dengan kebersihan yang sudah baik.

Penyebab Inefksi Cacing Tambang

Parasit cacing tambang adalah penyebab infeksi ini. Dua jenis cacing tambang yang sering ditemukan adalah Necator americanus dan ancylostoma duodenale. Telur dari cacing ini masuk dari tanah dan berasal dari feses manusia. Larva yang berasal dari feses dan tanah tadi, masuk ke kulit manusia dan akhirnya menginfeksi. Terutama dengan sanitasi buang air besar sembarangan dan tidak memakai alas kaki.

1. Penyebaran Cacing Tambang

Infeksi ini didapat dari kontak dengan tanah yang tekontaminasi telur dan larva. Larva masuk ke kulit, dan mengalir ke aliran darah dan masuk ke paru-paru. Mereka juga dapat menyebar ke usus halus ketika anda menelannya bersama makanan. Cacing dapat tinggal di usus dan bertelur. Akibatnya penularannya dapat melalui feses.

2. Apakah dapat ditularkan dari hewan

Cacing ini dapat menginfeksi hewan peliharaan. Jika hewan anda sakit karena cacing ini, anda secara tidak langsung juga dapat terkena. Oleh sebab itu membersihkan feses hewan sangat diperlukan. Telur dapat menular di feses hewan. Anda tidak boleh menyentuh dengan tangan telanjang. Untuk mengurangi risiko, maka vaksinasilah hewan anda ke dokter hewan. Ketika ke kandangnya, pakailah alas kaki dan alat proteksi diri. Ini demi kesehatan anda.

Baca juga :   Operasi Bariatrik : Definisi, Kegunaan, Prosedur dan Biaya

Gejala Infeksi Cacing Tambang

Gejala dari infeksi ini dapat terlihat dan tidak terlihat, dan didapat dari makanan yang terkontaminasi. Jika gejala muncul, dimulai dengan gatal-gatal dan ruam kulit yang disebabkan reaksi alergi karena larva cacing masuk melalui kulit. Biasanya diikuti dengan diare karena cacing tambang tumbuh pada usus anda. Gejala lain yang dapat muncul, diantaranya:

  • Ruam kulit dan gatal-gatal
  • Nyeri perut, kolik, kram dan anak sering menangis
  • Kram usus
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Feses berdarah
  • Penurunan nafsu makan

Komplikasi Infeksi Cacing Tambang

Jika anda terinfeksi cacing ini dalam jangka waktu lama, akan berisiko terjadi anemia. Anemia dicirikan dengan randahnya kadar sel darah merah yang dapat memicu gagal jantung, pada kasus yang berat. Anemia berasal dari cacing tambang yang memakan darah anda. Risiko anemia meningkat jika anda tidak makan dengan benar, sedang hamil dan menderita malaria.

Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah defisiensi nurisi dan kondisi ascites. Kondisi ini disebabkan kehilangan protein serius yang memicu akumulasi cairan di abdomen anda. Anak juga dapat mengalami infeksi cacing ini, dan dapat menurunkan perkembangan mental serta memperlambat perembangan anak. Selain itu juga memicu tubuh mudah kehilangan zat protein dan zat besi.

Pengobatan Infeksi Cacing Tambang

Cara mengobati infeksi ini bertujuan untuk membunuh parasit, memperbaiki status nutrisi dan mengobati komplikasi anemia. Dokter dapat meresepkan obat yang dapat membunuh parasit, seperti Albendazol dan Mebendazol. Obat ini dapat diberikan 1-3 hari untuk mengobati infeksi.

Baca juga :   Perbedaan Osifikasi Intramembran dan Endokondral : Apa yang perlu kita Ketahui?

Suplementasi zat besi juga diberikan jika anda memiliki anemia (kekurangan hemoglobin darah). Untuk memperbaiki status nutrisi, perbaikian pola makan dengan makanan bergizi diperlukan. Jika terdapat komplikasi ascites, pemberian protein dapat diberikan dalam diet/makan/infus.

Pencegahan Infeksi Cacing Tambang

Anda dapat menurunkan risiko terinfeksi cacing ini dengan:

  • Minum dan makan dengan aman
  • Selalu membersihkan makanan dan alat memasak
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
  • Memakai alas kaki ketika berjalan diluar terutama di daerah yang berisiko terdapat feses di tanah

Jika infeksi ini muncul, membersihkan sanitasi dapat menurunkan angka infeksi. Hindarilah buang air besar sembarangan. Terdapat orang yang lebih berisiko terkena infeksi ini, seperti : anak kecil, ibu-ibu lansia, ibu menyusui, ibu hamil, dan orang dewasa dengan pekerjaan yang berkecipung dengan feses seperti penyedot WC, tukang pipa ledeng, tukang kebun, tukang bersih-bersih dan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *