Kebiasaan buruk milenial akibat perubahan pola kerja ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan. Banyak di antara mereka mengalami penyakit-penyakit kronis lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.
Bahkan, kebiasaan buruk ini juga rentan terjadi pada generasi-generasi setelahnya. Ada banyak faktor yang membuat perubahan gaya hidup ini bisa terjadi. Salah satunya adalah fleksibilitas kerja akibat adanya teknologi.
Tak sedikit dari generasi milenial yang terlena dengan fleksibilitas kerja, tetapi mengabaikan manajemen waktu sehingga kebutuhan pribadi tidak terpenuhi. Untuk mengetahui apa saja kebiasaan buruk tersebut, langsung saja simak pembahasan di bawah ini!
Kebiasaan Buruk Milenial yang Mengancam Kesehatan
Peran teknologi digital harus diakui telah membawa kita pada lonjakan sistem kerja yang lebih fleksibel dari segi waktu dan juga tempat. Namun, hal itu juga membawa dampak negatif pada kesehatan, di antaranya:
1. Kebiasaan Begadang
Kebiasaan buruk milenial yang pertama adalah begadang. Kebiasaan ini seakan tidak bisa terpisahkan dari kehidupan milenial hingga gen z. Mengerjakan tugas hingga dini hari atau sekedar bermain media sosial cukup rutin dilakukan.
Selain merusak sistem imun, kebiasaan buruk ini juga bisa melemahkan organ dalam tubuh sehingga berpengaruh juga pada aktivitas keseharian. Lebih lanjut, begadang juga bisa berpengaruh pada sistem kardiovaskuler yang berujung serangan jantung hingga stroke.
2. Jarang Bergerak
Terlalu lama duduk hingga jarang bergerak juga kerap menjadi kebiasaan dari kaum milenial. Bahkan, banyak pekerjaan hari ini yang menuntut mereka untuk terus menatap layar komputer hingga 6-8 jam dalam sehari. Cobalah Gowes dan Gym Fitness.
Di samping itu, kemudahan teknologi seperti adanya toko online, hingga layanan food delivery membuat aktivitas fisik semakin minim. Padahal, minimnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko kematian dini.
3. Merokok
Meski kebiasaan ini sudah banyak terjadi di generasi sebelumnya, tetapi masih banyak milenial yang juga memiliki kebiasaan merokok di dalam kesehariannya. Dengan adanya kebiasaan buruk milenial lainnya, tentu risiko kesehatan akibat merokok juga semakin tinggi.
WHO sendiri mencatat bahwa tembakau di dalam rokok menjadi penyebab 6 juta lebih kematian setiap tahunnya. Penyakit-penyakit seperti kanker paru, jantung, hingga stroke adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat kebiasaan buruk ini.
4. Diabetes
Penyakit diabetes adalah kondisi di mana gula dalam darah tidak lagi mampu diproses oleh tubuh menjadi sumber energi sehingga hanya menumpuk dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti gagal ginjal hingga jantung.
Risiko diabetes juga mengancam kesehatan milenial, terutama mereka yang aktivitas fisiknya sedikit dan pola makannya tidak sehat. Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi seperti energi drink adalah salah satu faktornya.
5. Adiksi Teknologi
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, milenial adalah generasi yang mulai melek terhadap berbagai lonjakan teknologi. Alhasil, hal itu membuat mereka memiliki adiksi berlebih terhadap adanya teknologi baru.
Tidak jarang, adiksi ini justru membawa dampak buruk bagi kesehatan, tak hanya fisik tetapi juga mental. Hal ini juga bisa membuat tingkat stres mengalami peningkatan sehingga berimplikasi pada peningkatan faktor risiko kesehatan tertentu.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua milenial memiliki kebiasaan buruk ini, dan banyak dari mereka adalah individu yang tangguh dan bertanggung jawab. Bahkan, tak sedikit yang menjadi inspirasi dengan beragam prestasinya.
Sementara itu, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh generasi ini akibat perubahan signifikan dalam dunia kerja maupun peranan teknologi. Jangan sampai kebiasaan buruk milenial di atas membawa dampak kesehatan yang lebih buruk lagi.