Sindrom Cushing : Penyebab, Gejala dan Tatalaksana

Sindrom cushing terjadi akibat adanya abnormalitas tingginya kadar hormon kortisol, yang terjadi dengan berbagai alasan yang paling sering karena penggunaan berlebih kortiosteroid. Pemeriksaan dan tatalaksana direkomendasikan untuk mengendalikan kadar hormon kortisol. Sindrom ini disebut juga dengan hiperkortisolisme.

PENYEBAB SINDROM CUSHING

Kelenjar adrenal memproduksi kortisol yang membantu tubuh dengan fungsinya, seperti : mengatur tekanan darah dan sistem kardiovaskuler, mengurangi respon sistem imunitas inflamasi, mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi, menyeimbangkan efek insulin, dan mengurangi stress. Tubuh dengan kortisol tinggi juga memiliki pemicu, seperti stress yang tinggi malnutrisi, alkoholisme, depresi, panik, dan tingginya emosional.

Penyebab tersering sindrom ini adalah penggunaan kortikosteroid jangka panjang seperti prednison, dengan dosis tinggi dan jangka panjang. Penggunaan steroid ini biasanya terdapat dalam jamu-jamuan, dan memang pengendalian penyakit tertentu. Dosis steroid rendah dari inhalan, seperti terapi asma, dan terapi dermatitis, biasanya tidak sampai menyebabkan sindrom ini.

Penyebab lain dari sindrom ini diantaranya:

  1. Tumor kelenjar pituitari, dimana menyebabkan dilepaskannya hormon adenokortikotropik
  2. Sindrom ACTH ektopik, karena tumor yang tejadi pada paru-paru, pankreas, troid dan kelenjar timus.
  3. Tumor dan abnormalitas kelenjar adrenal

GEJALA SINDROM CUSHING

Tanda dan gejala dari penyakit ini adalah:

  1. Peningkatan berat badan dan obesitas
  2. Deposit lemak terutama di area tengah seperti wajah (menyebabkan wajah bulat, dan berbentuk moon face), antara bahu dan punggung menyebabkan perut berbentuk seperti perut banteng (buffalo hump).
  3. Terdapat strecth mark pada daerah tangan, perut atau paha.
  4. Kulit ipis yang mudah memerah dengan mudah dan kulit yang cidera lebih lambat untuk sembuh.
  5. Jerawat, mudah lemah lesu
  6. Kelemahan otot dan intoleransi glukosa
  7. Sering buang air kecil
  8. Tekanan darah tinggi dan mudah haus
  9. Tulang keropos dan pusing
  10. Mudah cemas, depresi dan insidensi terjadinya infeksi sangat tinggi.
  11. Pada wanita juga menyebabkan mens yang tidak teratur dan menurunkan libidddo serta menurunkan fertilitas.
Baca juga :   Trigeminal Neuralgia : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan

PEMERIKSAAN SINDROM CUSHING

Sindrom ini membutuhkan pemeriksaan kadar kortisol dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan labolatorium termasuk : free cortisol pada urin 24 jam, kadar kortisol plasma tengah malam, dan kortisol saliva akhir malam, dan pemeriksaan supresi deksametason dosis rendah. CT-scan dan MRI juga diperlukan.

TATALAKSANA SINDROM CUSHING

Tatalaksana sindrom ini tergantung penyebabnya. Beberapa obat dapat menurunkan produksi kortisol pada kelenjar adenal dan menurunkan produksi ACTH pada kelenjar pituitari. Jika pasien menggunakan kortikosteroid perubahan dosis diperlukan dengan supervisi dokter. Tumor malignan harus diambil dan diterapi dengan tindakan pembedahan, kemoterapi atau radiasi bila diperlukan.

Referensi:

Steffensen et al. 2010. Epidemiology of Cushing syndrome.
Nieman et al. 2017. Uptodate Cushing Syndrome.
Sharma et al. 2015. Cushing syndrome epidemiology and developments.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *