Bayi BAB Keras : Normalkah dan cara Mengatasi

Hidup Sehat244 Views

Bayi BAB keras adalah kondisi dimana saat BAB, bayi mengeluarkan feses dengan konsistensi keras, kering, tidak teratur dan relatif sulit dikeluarkan. Kondisi ini disebut dengan konstipasi pada bayi. Saat mengeluarkan terkadang disertai nyeri. Jika bayi tidak BAB setiap hari, tetapi feses tetap lunak, maka tidak disebut dengan konstipasi.

Terdapat masalah seperti intake makanan, tetapi secara keseluruhan normal jika feses tetap lunak meskipun tidak BAB setiap hari. Bayi dengan konsumsi susu formula berisiko lebih sering konstipasi dibandingkan menggunakan ASI sebagai makanan pokokya.

Bayi BAB keras yang Normal Seperti Apa?

Pertama pada Feses kecil atau besar pada pergantian popok selama beberapa minggu pertama kehidupan, terutama pada bayi menysui. Kedua, Feses yang setiap harinya keras dengan konsumsi susu formula dalam 6 bulan pertama kehidupan, dengan Bayi sering BAB setiap harinya. Bayi lebih sensitif saluran pencernaannya dengan dua atau tiga feses setiap harinya.

Apa Penyebab Bayi BAB Keras?

  1. Salah satu penyebab utama konstipasi pada bayi adalah makanan yang dikonsumsi. Susu formula lebih sering memicu konstipasi pada bayi karena lebih sulit dicerna. Bayi mulai latihan mencerna ketika baru lahir dan merasa tidak nyaman, kembung, dan kram ketika komposisi susu formula tidak sesuai. Penggunaan ASI sangat penting untuk mencegah konstipasi.
  2. Menambah air mendidih pada susu formula dapat merusak protein susu, dan lebih sulit dicerna dan memicu konstipasi, kram dan kembung. Pakailah air hangat untuk melarutkan sedikit dan gunakan air tawar steril untuk komposisi utamanya.
  3. Tambahan zat besi di susu formula dapat memicu feses keras, gelap dan kering. Cobalah susu formula yang dapat ditoleransi bayi anda jika memang menggunakan susu formula.
  4. Banyak ibu mempercayai mengganti formula kedelai dapat membantu konstipasi dibandingkan susu formula, tetapi ini tidak dibenarkan. Kacang berkaitan dengan kembung dan kram pencernaan juga. Terkadang alergi susu akan memicu konstipasi terutama pada susu bubuk kambinng meskipun terus diteliti kebenarannya.
  5. Jangan berikan makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan karena saluran cerna bayi belum mentoleransinya.
  6. Sereal sering memicu konstipasi dan buah-buahan menjadi alternatif solusi mencegahnya.
  7. Makanan baru sering memicu konstiapsi karena membutuhkan adaptasi.
Baca juga :   Penyebab Mata Kuning pada anak dan dewasa

Cara Mengatasi Bayi BAB Keras?

  1. Memperbanyak air pada bayi dengan usia kurang dari 6 bulan tidak selalu dapat meredakan konstipasi. Untuk bayi dengan usia lebih tua, memberikan minum di antara makanan dapat sangat membantu mengatasi konstipasi pada bayi usia lebih dari 6 bulan.
  2. Mengkonsumsi jus buah-buahan dapat mengatasi konstipasi pada bayi dengan MPASI.
  3. Memberikan jelly disekitar anus, menggerakan lutut bayi dapat mempermudah BAB.
  4. Memberikan beberapa tetes olive oil dua hingga empat botol setiap hari.
  5. Memposisikan bayi lurus ke atas, memijat lembut punggug belakang dapat memperbaiki konstipasi dan rasa tidak nyaman di perut bayi.

Kapan Harus Periksa Ke Dokter Bayi BAB Keras?

Jika bayi tidak BAB selama 7-10 hari, segeralah ke dokter terdekat. Tidak baik memberikan laksatif dalam jangka panjang, karena membuat pergerakan usus menjadi lambat secara progresif. Gunakan sewajarnya sebagaimana anjuran dokter yang merawat anda.

Referensi:
Saripediatri. Akses 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *