Perbedaan Asam Amino Esensial dan Non Esensial

Cari Perbedaan86663 Views

Perbedaan asam amino esensial dan non esensial, dimana Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat diproduksi tubuh dengan sendiri. Karena tidak dapat diproduksi sendiri, maka asam amino esnsial harus disuplai dari luar tubuh.

Perbedaan Asam Amino Esensial dan Non Esensial

Yang termasuk asam amino esensial termasuk BCAA atau Branched Chain Amino Acid (Asam amino rantai cabang) yang bermanfaat dalam pembentukan otot ketika latihan. Anda dapat membaca tentang BCAA di link tersebut. Terdapat 9 (sembilan) asam amino esensial, diantaranya : histidin, isoleucin, leucin, lisin, methionin, fenilalanin, triptofan dan valin.

Tubuh dapat memprodusi asam amino non esensial dengan sendirinya dari asam amino lain dan vitamin. Terminologi non esnsial bukan berarti asam amino yang tidak penting. Baik asam amino esensial dan non esensial dibutuhkan tubuh, seperti glutamin yang sangat penting selama penyembuhan luka dan sakit trauma. Terdapat 13 (tiga belas) asam amino non esensial yaitu alanin, arginin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, hidroksi prolin, prolin, serin dan tyrosin.

Dosis Pemberian Asam Amino bagi Tubuh

Hal yang menjadi pertanyaan kita, seberapa banyak asam amino yang perlu kita suplai dari luar tubuh. Dosis standar isoleucin adalah 48-72 mg/ kgBB dan rekomendasi dosis leucin antara 2-10 gram. Ini setara dengan 20 gram kombinasi asam amino dengan rasio seimbangan leusin dan isoleucin.

Baca juga :   Perbedaan Thalasemia Alfa dan Beta

Asupan ini harus setara dengan konsumsi alamiah sumber protein seperti daging dan telur dengan rasio 1-1.15 gram protein setiap Kilogram berat badan setiap harinya. Tetapi perlu diingat bahwa efek segera dari BCAA pada kadar plasma BCAA, dapat diperoleh dari sumber makanan. Monitor dosis akurat anda. Kelebihan jumlah BCAA dapat menstimulasi berlebihan insulin, sehingga memicu resistensi insulin dan menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe II.

Ketipa tujuan pembentukan otot atau pengurangan berat badan dilakukan, BCAA (Leusin, isoleucin dan valine) dapat membantu proses metabolik sehingga sangat efektif ketika latihan gym. Anda dapat mendapat asam amino dari sumber makanan, tetapi makanan BCAA tidak akan secepat meningkatkan kadar BCAA dibandingkan dari suplemen. Ingat jangan gunakan suplemen berlebihan, tetap batasi untuk kesehatan ginjal, liver dan metabolisme anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *