Telinga Berdenging dan Berdengung : Gejala hingga Pengobatan

Telinga berdenging merujuk pada tinnitus, dimana adanya nada tinggi “nging” dan disebabkan kelainan di telinga dalam (Cochlea/rumah siput), berbeda dengan berdengung yang merujuk “ngung” nada rehndah dan disebabkan kelainan telinga tengah. Pada tinitus, telinga akan mendengar suara gemuruh, berdengung, bunyi seperti siulan dan berdesis.

Meskipun anda mendengar suara di telinga, tapi sebenarnya tidak ada sumber suara. Ini berarti telinga mendengar denging padahal tidak ada sumber suara dan disebut dengan suara phantom. Tinnitus dapat mengganggu dan membuat suara lain terdengar tidak jelas. Selain itu tinitus dapat memicu depresi, cemas dan stress. Tinitus terjadi pada satu sisi atau dua sisi telinga. Semua usia dapat terkena tinitus, tetapi lebih sering pada orang tua.

Tinitus dapat terjadi obyektif dan subyektif. Tinitus obyektif, berarti anda dan orang lain dapat mendengar suara berdenging pada telinga masing-masing. Biasanya karena abnormalitas pembuluh darah di sekitar telinga. Ketika jantung anda berdetak, anda dan orang lain dapat mendengar suara pulsasinya. Tinitus obyektif relatif jarang dibandingkan tinitus subyektif. Pada tinitus subyektif, hanya penderita yang mendengar suara berdenging.

Penyebab Telinga Berdenging

Kerusakan pada telinga tengah dan telinga dalam adalah penyebab tersering tinitus. Telinga tengah akan mengirimkan gelombang ke telinga dalam untuk mentransmisikan impuls elektrik ke otak. Setelah sampai otak, suara akan diintepretasikan. Ketika terjadi kerusakan telinga interna, maka jalur proses suara otak terganggu.

Baca juga :   Kaki Bengkak saat Hamil : Penyebab hingga Pengobatan

Kerusakan pada gendang telinga, dan tulang pada telinga tengah (maleus, incus dan stapes) juga akan mempengaruhi konduksi suara. Tumor pada telinga dan pada nervus auditorius juga menyebabkan telinga berdenging.

Paparan suara sangat keras dan sering dapat menyebabkan tinitus. Mendengarkan musik keras, melalui earphone, juga menyebabkan tinitus. Beberapa obat juga menyebabkan tinitus, dan disebut dengan ototoksisitas. Obat tersebut diantaranya:

  • Aspirin dosis sangat tinggi lebih dari 12 dosis sehari
  • Obat diuretik seperti bumetanid
  • Antimalaria, seperti kloroquin
  • Antibiotik golongan mycin, seperti erythromycin dan gentamycin
  • Obat kanker seperti vincristin

Ada pula penyakit yang dapat memicu berdenging pada telinga, seperti : penurunan pendengaran karena usia, spasme otot telinga, penyakit menier, tekanan darah tinggi, hiperkolesterolemia, cidera kepala dan leher, penyakit sendi temporomandibula, dan sering melakukan membersihkan telinga dengan cotton bud.

Pemeriksaan Telinga Berdenging

Pemeriksaan telinga dan tes konduksi telinga akan mendiagnosis tinitus. Pemeriksaan garutala juga dilakukan untuk menentukan adanya gangguan lain seperti CHL dan SNHL atau mixed. Pemeriksaan telinga akan membandingkan telinga kanan dan kiri. CT-scan dan MRI juga dilakukan terutama jika ada kecurigaan kerusakan telinga. CT-scan dan MRI menggunakan X-ray dan gelombang radio untuk membuat gambaran organ internal telinga. X-ray biasa tidak dapat memvisualisasi tumor dan penyakit pembuluh darah,serta abnormalitas pada telinga.

Cara Mengobati Telinga Berdenging

Pengobatan kelainan ini tergantung penyebab yang mendasari. Abnormalitas pembuluh darah dan serumen yang berlebih juga akan diambil. Medikamentosa juga diberikan untuk mengembalikan telinga normal. Berikut pilihan terapinya.

  1. MedikaMentosa

Obat yang digunakan akan membantu mengurangi suara pendengaran pada telinga. Antidesepran Trisiklik dan obat antinsietas digunakan, seperti amitriptilin dan nrtriptilin. Tidak semua orang berespon baik pada obat, dan efek samping pengobatan dapat timbul. Efek samping dari obat tersebut adalah : mual, lemah lesu, konstipasi dan pandangan kabur.

  1. Perawatan di rumah

Peredaman terhadap mesin dan suara bising dan gunakan penutup telinga. Cobalah halangi suara bising yang masuk. Anda juga harus mengurangi stress. Stress tidak menyebabkan tinitus, tetapi membuat tinitus lebih tidak nyaman. Lakukan hobi kesukaan anda dan berwisata untuk mendapatkan suasana hati segar, dan menghindari paparan suara bising.

  1. Memakai Alat bantu Dengar

Alat bantu dengar dapat bermanfaat pada sebagian orang dengan tinitus. Amplifikasi suara akan membantu masalah pendengaran berupa bising dan berdenging.

  1. Implantasi Cochlear

Implan cochlear untuk mengembalikan pendengaran yang hilang dapat efektif. Implantasi cochlear adalah alat yang menghantarkan (baypass) gelombang langsung ke otak akibat kerusakan telinga. Mikrophone dipasang dibawah telinga dengan elektroda di telinga dalam. Implat mengirimkan sinyal nervus auditorius untuk memproses suara sehingga otak dapat mngintepretasikan dengan baik.

Baca juga :   Sakit Perut : Penyebab hingga Cara Mengobati

Cara Mencegah Telinga Berdenging

Lindungi telinga anda dari suara bising untuk mencegah tinitus. Tutup mata dan telinga dari suara televisi, radio dan music player yang terlalu keras. Pakailah tutup telinga terutama dengan suara lebih dari 85 desibel. Hindari obat yang dapat memicu tinitus. Periksakan ke dokter Spesialis THT.KL apabila anda mengalami keluhan tinitus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *