Keloid : Apa, bagaimana dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi dan mencegah Keloid

Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh menebal, menonjol, meninggi, berwarna lebih gelap, dan berupa nodul fibrous, yang muncul akibat proses penyembuhan luka dan menutupnya jaringan. Keloid sering ditemukan pada bekas luka jahitan, bekas luka bakar, hingga bekas luka operasi.

Pada prinsipnya, tubuh berusaha menyembuhkan kulit yang luka dengan membuat jarigan baru disekitar luka. Ketika luka terdapat jarak yang lebar dan tidak berdekatan dengan sempurna, maka jaringan granulasi akan tumbuh untuk menutup luka tersebut. Secara umum, keloid tidak berbahaya, namun akan membuat sisi cosmetik dan penampilan yang tidak biasa hingga membuat tidak percaya diri. Berbeda dengan jaringan tumor yang mana bila bersifat maligna atau tidak jinak, maka dapat membahayakan seperti carcinoma, sarkoma dan jenis tumor lainnya.

Keloid berupa jaringan tebal, batas tidak teratur, menonjol, berwarna kecoklatan, dan berbentuk berbagai textur. Seringnya keloid ini tidak sakit, tidak gatal dan tidak mempengaruhi kenyamanan, namun ketika luasnya besar dan lokasinya di tempat yang terbuka seperti di wajah, maka tentu dari sisi kosmetik tidak elok dilihat.

Penyebab Munculnya Keloid

Kolagen akan membantu memperbaiki kulit yang luka. Protein ini secara normal akan membuat granulasi untuk membentuk jaringan seperti sedia kala. Ketika tubuh terlalu banyak memproduksi kolagen, maka keloid scar terbentuk. Pada seseorang dengan kelainan genetik dengan produksi kolagen tinggi, maka angka terjadinya keloid juga meningkat.

Baca juga :   Manfaat Minoxidil untuk Penumbuh Rambut Rontok

Cara Mengatasi Keloid

ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dan menghilangkan pertumbuhan keloid. Diantaranya:

    1. Gel Silicone topikal. Terapi ini mencegah tumbuhnya keloid, dan membuat nya berhenti tumbuh. Terdapat teori bahwa silikon akan mengikat molekul kulit, menciptakan tarikan kuat pada permukaannya, dan memicu tubuh mengurangi produksi kolagen diarea luka. Terapi ini juga dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah, dan mengurangi kemerahan pada skar luka. Beberapa Dokter Kulit menyarankan pemakaian 12jam tiap harinya.
    2. Kortikosteroid. Pemberian injeksi kortikosteroid dapat mengurangi ukuran keloid. Steroid akan mengurangi proses peradangan dan kemerahan serta memisahkan ikatan molekul kolagen. Steroid ini diberikan apabila memang sudah terbentuk skar, dan dapat juga diberikan sebelum tindakan pembedahan. 
    3. Radiasi Dosis Rendah. Beberapa keloid dapat di terapi dengan radiasi dosis rendah, yang kita kenal sebagai terapi Beam external superficial. Radiasi ini menggunakan sinar Xray yang ditembakkan ke skar keloid, yang mana sinarnya akan berpenetrasi di lapisan kulit dan akan merusak sel di kulit yang memproduksi kolagen. Terapi ini relatif tidak menimbulkan nyeri dan hanya berlangsung 10-15 menit.Terapi ini biasanya digunakan bila pemakaian gel dan injeksi steroid tidak berhasil.
    4. Cryotheraphy. Keloid ukuran kecil dapat di bekukan menggunakan nitrogen cair. Ada efek samping penggunaan terapi ini yakni munculnya bintik-bintik blister, nyeri dan perubahan warna kulit.
    5. Tindakan Pembedahan. Skar keloid dapat ditatalaksana dengan tindakan pembedahan meskipun dapat tumbuh kembali lagi setelah pembedahan. Kombinasi dengan pemberian steroid dapat mengurangi risiko tersebut. Untuk hal ini, berkonsultasilah ke dokter terdekat anda untuk mendapat hasil terbaik.
Baca juga :   Benjolan di Leher : Penyebab, Pemeriksaan dan Pengobatan

Perbedaan Keloid dan hypertropik Skar

Keloid dan skar hipertropik sangat mirip, dan keduanya disebabkan produksi berlebih kolagen selama proses penyembuhan luka. pada hipertropik skar, biasanya muncul lebih cepat 2 bulan setelah luka, lebih mudah diobati, berwarna pink hingga merah, dan dapat tumbuh sendiri. Sedangkan pada keloid, tumbuh hitungan bulan hingga taun, berwarna merah coklat hingga keunguan, dan tidak akan hilang tanpa terapi yang tepat.

Cara mencegah munculnya Keloid

Ketika terdapat luka robek pada tubuh anda, maka tetaplah untuk menjaga luka higenis, dan tertutup secara anatomis. Apabila terdapat jarak space, dapat dilakukan penjahitan luka, dengan jahitan dalam dan luar, subkutis. Proses penyembuhan luka yang baik, akan mencegah munculnya keloid. Kedua, jangan sampai terdapat jaringan terbuka pada luka anda. Jaringan terbuka akan menimbulkan bekas luka dan keloid yang lebar.

Take Home Message

Keloid memang tidak berbahaya,tetapi kemunculannya dapat membuat penderitanya tidak nyaman dan perlu membutuhkan perhatian khusus. Pencegahan dapat dilakukan, tetapi apabila sudah muncul, cobalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terdekat anda agar diberikan terapi yang tepat.

(dr. Wiwid Santiko)

Referensi: 

AADA, 2023. keloids scars: diagnosis and treatment
NYU LH. 2023. Medical Treatment of Scars and Keloids.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *