Varian Baru Arcturus menjadi subvarian yang ditemukan dapat menyebabkan infeksi COVID-19 dan ditemukan di 31 negara. Para ahli mengatakan bahwa strain baru ini dapat menular cepat dan menyebabkan gejala serius. Ahli juga mengemukakan bahwa cara terbaik untuk melindungi diri dari varian ini adalah dengan vaksinasi, memakai masker di area keramaian dan melaksanakan jaga jarak.
Varian Arcturus ini telah ditemukan di berbagai negara seperti Amerika Serikat. Subvarian acturus atau disebut strain XBB 1.16 disebut keparahannya disebut lebih rendah dibanding varian omicron XBB 1.6 sebagaimana dilansir WHO. Varian ini ditemukan pada awal januari 20231Curley B. 2023. New COVID-19 strain: What to know about ‘Arcturus’. link: https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-the-new-covid-19-strain-known-as-arcturus.
UPDATE Covid-19 di Indonesia
Dalam 3 hari terakhir, angka covid-19 di Indonesia cenderung meningkat. Pada tanggal 28 April 2023 telah dilapirkan kasus baru Covid-19, dilansir dari Worldometer Coronavirus Statistics, sebesar 2067 kasus. Pada 2 hari sebelumnya, kasus baru positif covid-19 juga tinggi yakni pada tanggal 27 April 2023 sebesar 1879 kasus, dan pada tanggal 26 April 2023 sebesar 1399 kasus baru2Worldometer. 2023. https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/.
Sampai saat ini, telah dilaporkan angka positif kasus Covid-19 pertanggal 28 April 2023 sebesar 6.771.072 kasus dengan 6597.965 kasus dinyatakan sembuh, dan 161.258 orang dinyatakan meninggal.
Indonesia sendiri harus waspada, karena kasus global juga cenderung naik. Berbagai negara seperti US dan India telah melaporkan kasus dengan varian Arcturus.
Bagaimana Gejala Varian Arcturus
Di US sendiri, vaksinasi booster COVID-19 di galakkan terutapa bagi orang yang belum vaksin dalam 3-4 bulan terakhir. Vaksin booster kedua ini terutama diberikan pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun dan dengan imunitas rendah (immunocompromized) sebagaimana dilansir oleh FDA dan CDC.
Tanda dan gejala acturus diantaranya:
- Demam tinggi,
- Nyeri tenggorokan,
- Batuk,
- Hidung tersumbat,
- Pilek
Sebagian pada anak dan terdapat mata kemerahan atau konjunctivitis meskipun beberapa kasus di Amerika Serikat, tidak ditemukan konjunctivitis3Curley B. 2023. New COVID-19 strain: What to know about ‘Arcturus’. link: https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-the-new-covid-19-strain-known-as-arcturus.
Bagaimana Melindungi Terhadap Varian Arcturus ini
Sampai saat ini, belum ada vaksin yang spesial dan khusus menargetkan varian XB.1, XBB 1.5 dan XBB 1.16. Saat ini vaksin omicron-spesifik booster yang telah disetujui pada tahun 2022, menjadi pilihan proteksi yang baik terutama dalam pencegahan keparahan gejala.
Para praktisi kesehatan juga menganjurkan setiap orang tetap menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan. Jika seseorang bergejala, seperti nyeri tenggorokan, batuk, demam, pilek, maka segeralah menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mungkin anda akan disarankan dilakukan pemeriksaan Swab PCR COVID-19 dan atau Swab Antigen untuk penegakan diagnosis.
Dokter Wiwid Santiko sendiri, telah menyarankan kepada kita untuk senantiasa menjaga kesehatan dan imunitas tubuh, agar tidak mudah terkena penyakit. Beliau juga menyarankan untuk tetap jaga jarak, memakai masker terutama di keramaian dan apabila bergejala segera periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
Dia juga menuturkan bahwa, “Rajin olahraga dan menjaga imunitas akan menjadi benteng pencegahan Covid-19 selain dengan vaksinasi dan memakai masker”.
(TQ)
Referensi
- 1Curley B. 2023. New COVID-19 strain: What to know about ‘Arcturus’. link: https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-the-new-covid-19-strain-known-as-arcturus
- 2Worldometer. 2023. https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/
- 3Curley B. 2023. New COVID-19 strain: What to know about ‘Arcturus’. link: https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-to-know-about-the-new-covid-19-strain-known-as-arcturus
