Rubella / Campak Jerman / Measles : Gejala hingga Pengobatan

Medikal1259 Views

Rubella adalah nama lain dari infeksi campak jerman, sebuah infeksi virus yang memicu ruam kulit di sekujur tubuh, disertai demam dan pembesaran limfonodi. Infeksi ini dapat menular antar orang ke orang melalui kontak dengan ingus, batuk dan bersin dari pasien yang terinfeksi.

Ini artinya, anda akan dapat tertular campak ini jika menyentuh mulut, hidung dan mata termasuk setelah tangan kontak dengan pasien. Penularannya juga dapat terjadi dengan berbagi makanan dan minuman dengan pasien yang terinfeksi.

Campak jerman kejadiannya relatif jarang. Vaksin rubella pertama kali dikenalkan tahun 1960. Biasanya penyakit ini mengenai anak-anak terutama dengan usia 5-9 tahun, tetapi juga dapat menginfeksi dewasa. Campak jerman ini infeksinya ringan dan biasanya sembuh dalam satu minggu tampa pengobatan.

Kondisi dapat menjadi serius terutama pada wanita hamil, dan dapat memicu sindrom rubella kongenital pada fetus. Sindrom ini dapat mengganggu perkembangan bayi dan menyebabkan defek lahir serius, seperti abnormalitas jantung, tuli (penurunan pendengaran), dan kerusakan otak. Oleh sebab itu, pengobatan campak jerman pada ibu hamil sangatlah diperlukan.

Penyebab Rubella atau Campak Jerman

Infeksi campak ini disebabkan virus rubella. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar dengan kontak tertutup melalui udara. Biasanya juga dapat menular dari tetesan cairan dari hidung, dan cairan saluran nafas seperti batuk dan bersin. Silahkan simak cara menghentikan bersin dengan benar.

Baca juga :   Cara menggunakan tetes mata dengan Benar : Step-by-step

Ini artinya virus dapat menular dengan menghirup droplet dari pasien yang terinfeksi atau menyentuh obyek kontaminan. Penularan melalui aliran darah plasenta juga dapat terjadi pada ibu hamil. Ruam kulit muncul beberapa minggu dan penderita tidak tahu jika sedang tertular karena gejalanya tidak langsung muncul.

Faktor Risiko Rubella atau Campak Jerman

Vaksinasi akan memberikan perlindungan imunitas terhadap virus ini. Kebanyakan campak ini terjadi pada negara yang vaksinasinya buruk. Vaksin ini diberikan pada anak dengan usia 12-15 bulan, dan diulangi lagi pada usia 4-6 tahun. Untuk menghindari komplikasi selama kehamilan, ibu hamil diberikan pemeriksaan darah untuk mengkonfirmasi imunitasnya. Jika ada risiko terinfeksi, dapat diberikan vaksin.

Gejala Rubella atau Campak Jerman

Tanda dan gejala dari campak ini biasanya ringan. Ketika gejala terjadi, biasanya berkembang antara dua hingga tiga minggu setelah pertama kali terpapar virus. Adapun gejala yang muncul dalam 3-7 hari, meliputi :

  1. Ruam pink dan kemerahan dimulai dari wajah dan kemudian menyebar turun ke seluruh tubuh.
  2. Demam ringan
  3. Pembengkakan limfonodi dan nyeri bila ditekan
  4. Hidung berair
  5. Pusing dan nyeri otot
  6. Mata kemerahan dan meradang

Meskipun gejala ini tidak terlihat serius, pengobatan ke dokter tetap diperlukan terutama jika pasien sedang hamil atau akan hamil. Komplikasi bisa terjadi infeksi telinga, dan pembengkakan otak. Anda harus ke dokter segera bila ditemuka gejala : pusing kepala terlalu lama, nyeri telinga dan kekakuan leher.

Baca juga :   Perbedaan Osifikasi Intramembran dan Endokondral : Apa yang perlu kita Ketahui?

Rubella atau Campak Jerman pada Ibu Hamil

Ketika wanita terpapar campak ini ketika hamil, virus dapat mengalir ke aliran darah janin. Ini disebut dengan sindrom rubela congenital. Sindrom ini menjadi hal yang serius karena dapat memicu defek lahir dan keguguran. defek tersebut diantaranya:

  • Pertumbuhan lambat
  • Gangguan intelektual
  • Defek pada jantung
  • Tuli dan penurunan pendengaran
  • Perkembangan fungsi organ memburuk

Pemeriksaan imunitas terhadap rubela diperlukan sebelum hamil. Vaksin diberikan setidaknya 28 hari sebelum ingin hamil. Oleh sebab itu, sebelum menikah biasanya direkomendasikan untuk pemeriksaan TORCH yang didalamnya terdapat pemeriksaan rubela, sebelum menikah.

Pemeriksaan Rubella atau Campak Jerman

Ketika ruam terbentuk, konfirmasi diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini untuk melihat antibodi rubela pada darah. Antibodi adalah protein yang mengenali dan terdapat pada material seperti virus dan bakteri.

Pengobatan Rubella atau Campak Jerman

Campak ini seringnya pengobatan rawat jalan dirumah. Bedrest dan penggunaan parasetamol akan mengurangi demam dan pusing/nyeri. Pasien juga direkomendasikan untuk tidak bekerja atau sekolah dulu agar tidak menular ke yang lain.

Ibu hamil harus diobati dengan antibodi yang disebut dengan hiperimun globulin. Ini akan membantu mengurangi gejala. Janin masih berpeluang terkena sindrom kongenital rubela. Anak yang lahir harus diobati segera.

Untuk pencegahan, dapat diberikan vaksin MMR. Vaksin ini diberikan pada anak usia 12-15 bulan. Untuk injeksi booster/ulangan diberikan pada anak dengan usia 4-6 tahun. Setelah pemberian vaksin, biasanya demam ringan dan ruam dapat muncul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *