ARDS adalah Acute Respiratory Distress Syndrome

ARDS adalah penyakit gagal nafas akut atau sering disebut dengan acute respiratory distress syndrome, kondisi paru memiliki kadar oksigen rendah di darah dan mengancam jiwa. Kondisi ini sangat mematikan karena otak, ginjal, dan organ vital lain membutuhkan oksigen untuk dapat bekerja. ARDS dapat dipicu oleh infeksi pneumonia, sesak nafas, PPOK, Asma, Sepsis, Tuberkulosis dan lainnya.

Tanda pertama ARDS adalah merasa tidak dapat memperoleh udara ke paru-paru, nafas cepat, dan kadar oksigen darah rendah. Nafas menjadi sesak, lelah bernafas, otot lemah, dan terjadi depresi nafas. Prinsip pengobatan dengan oksigenasi, cairan dan medikamentosa. Penyabab tersering adalah infeksi, pneumothorax, skar paru dan bekuan darah.

Pembuluh darah kecil disebut dengan kapiler melewati di dinding alveolus. Oksigen berdifusi melalui alveolus ke kapiler kemudian ke aliran darah. Hemoglobin membawa oksigen ke seluruh tubuh termasuk berbagai organ. Pada ARDS, infeksi, cidera dan penyebab lain membuat kapiler memasukkan cairan ke alveolus sehingga mencegah difusi oksigen. Akibatnya oksigen tidak tertransfer ke berbagai organ dan terjadi impending gagal nafas bahkan gagal nafas.

KLASIFIKASI GAGAL NAFAS DAN KRITERIA ARDS

Jenis dan klasifikasi Gagal Nafas, Gagal Nafas tipe 1 disebut dengan Hipoksemia, Gagal Nafas tipe 2 disebut dengan Hiperkapnia, dan gagal Nafas tipe 3 disebut tipe campuran. Untuk menentukan ARDS, gunakan rumus ARDS yakni perbandingan PaO2 dengan FiO2. Bila > 300 : normal, bila 200-300 : Akut lung injury (ALI), bila <200 : ARDS. Dapat juga memakai kriteria seperti pada gambar di artikel ini (Akses via mobile).

Baca juga :   Mengenal Vaksin Moderna Covid-19

PENYEBAB ARDS ADALAH

Banyak kondisi dan faktor langsung dan secara tidak langsung dapat merusak paru dan memicu ARDS. Penyebab tersering adalah:

  1. Sepsis : kondisi infeksi bakteri sistemik menyebar ke pembuluh darah.
  2. Pneumonia : adanya infeksi di paru-paru, baik CAP, HAP, VAP.
  3. Perdarahan hebat karena trauma
  4. Trauma di dada, kepala seperti karena benturan
  5. Terdapat inhalasi benda asing seperti polutan dan asap
  6. Tertelan isi lambung dari mulut (Aspirasi).
  7. Edema paru dan Gagal Jantung

TANDA DAN GEJALA ARDS ADALAH

  1. Nafas cepat, dan saturasi oksigen darah turun
  2. Batuk
  3. Demam
  4. Sesak nafas
  5. Hipotensi
  6. Lemah lesu, hilang konsentrasi, dan perubahan mental status

PEMERIKSAAN ARDS ADALAH

Anamnesis dilakukan untuk mencari penyebab. Pemeriksaan fisik berupa bunyi nafas tidak normal seperti crackling, wheezing, ronchi basah, ronchi kasar, gallop dan lainnya. Adanya cairan menunjukkan adnaya gangguan di jantung dan ginjal. Perhatikan warna mukosa bibir, dan kulit dimana pucatnya menunjukkan kekurangan oksigen.

Pemeriksaan laboratorium : Analisis gas darah, X-ray thorax, darah lengkap, kimia darah, dan kultur untuk menentukan infeksinya. Kultur dapat dari darah dan kultur sputum. Pemeriksaan lainnya CT-scan dada untuk deteksi cairan, pneumonia dan tumor paru. EKG diperlukan.

TATALAKSANA ARDS ADALAH

Prinsip pengobatan ARDS adalah merawat pasien di ICU dengan pendekatan berfokus memperbaiki kadar oksigen darah. Selain itu juga diperluan mengobati penyebab yang mendasari.

Baca juga :   Sindrom Evans : Gejala, Penyebab hingga Tatalaksana

Oksigenasi

Tujuan tatalaksaan ARDS adalah memberikan oksigenasi adekuat ke organ. Oksigen diberikan melalui nasal baik nasal canul, mask maupun intubasi ETT. Pasien dengan terpasang ETT, dilihat analisis Gas darahnya, dan dihubungkan dengan mesin ventilator dengan oksigen 6-8 ml/kgBB berat badan ideal. Apabila ETT gagal, dapat dilakukan prosedur invasif seperti tracheostomy dan cricotiroidektomi.

MedikaMentosa

Pengobatan lainnya, dengan:

  1. Obat membuat relaksasi dan antinyeri
  2. Koreksi analisis gas darah baik dengan sodium bikarbonat, Intubasi dan lainnya.
  3. Manajemen tekanan darah bila rendah dapat diberikan obat vasoaktif seperti dobutamin, dopamin, norepinefrin tergantung indikasi.
  4. Antibiotik sesuai kuman penyebab infeksi.
  5. Mencegah cloting darah dan menangani emboli paru.
  6. Mencegah perdarahan intestinal.
  7. Cairan dan berbagi obat-obatan simptomatis sesuai indikasi atau obat-obat diuretik pembuat cairan bila dicurigai edema paru akut.

Prinsip tatalaksana adalah anda harus mengetahui penyebab yang mendasari terlebih dahulu, dan tegakkan diagnosis. Lalu berikan tatalaksana sesuai indikasi tersebut. Gagal nafas sangat mengancam jiwa dan mematikan dalam hitungan menit hingga jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *