Perbedaan Ikterus Fisiologis dan Patologis (lengkap)

Cari Perbedaan2919 Views

Perbedaan ikterus fisiologis dan patologis, dimana ikterus atau jaundice atau perubahan warna kulit pada lapisan mukosa, biasanya ditemukan pada muksoa bibir dan sklera mata, jenisnya ada fisiologis (normal) dan patologis (abnormal). Pada bayi sehat, ikterus dapat terlihat karena peningkatan hemolisis dan livernya belum matur sempurna untuk memetabolisme bilirubun dengan cepat. Proses ini disebut ikterus fisiologis.

Ikterus patologis dapat terjadi pada setiap orang dan dihasilkan karena proses patologis yang mengganggu metabolisme bilirubin normal. Pada ikterus/jaundice fisiologis, tidak ada penyakit yang mendasari, dan berbagai mekanisme yang membuat abnormal metabolisme bilirubun. Ini kunci perbedaannya.

Perbedaan Ikterus Fisiologis dan Patologis

  1. Ikterus atau Jaundice Fisiologis

Perubahan warna kuning pada lapisan mukosa tubuh didefinisikan sebagai jaundice. Perubahan ini karena akumulasi bilirubin. Selama hemolisis terjadi, sel darah merah, hemoglobin pecah menjadi heme dan globin. Hem bekerja oleh  haem oksigenasi diubah menjadi biliverdin dan kemudian diubah menjadi bilirubun tidak terkonjugasi. Bilirubin tidak terkunjugasi tidak larut air, sehingga pada darah dapat mengalir diikat oleh albumin.

Setelah masuk ke liver, bilirubin tidak terkonjugasi diubah menjadi bilirubin terkonjugasi dengan menempelkan molekul larut air. Setelah itu, bilirubin dikeluarkan ke usus, dimana terdapat flora normal dan memproduksi stercobilinogen yang kemudian menjadi sterkobilin. Beberapa bagian diekskresi diginjal dalam bentuk urobilin.

Baca juga :   Perbedaan Insulin dan Glukagon : Hormon Gula Darah

Pada bayi sehat, jaundice dapat terlihat karena peningkatan hemolisis dan imaturitas (belum berkembangnya) liver untuk memetabolisme bilirubin yang dihasilkan. Jaundice ini biasanya terlihat 2-3 hari setelah lahir dan secara gradual mencapai puncak pada satu minggu. Biasanya memanjang hingga 14 hari kemudian secara sepontan menghilang. Fototerapi dilakukan untuk mempercepat pemecahan bilirubin.

  1. Ikterus atau Jaundice Patologis

Jaundice patologis dapat terjadi pada semua orang dan dihasilkan dari proses patologis yang menginterupsi metabolisme normal bilirubin. Penyebabnya adalah :

  • Hemoglobinopati
  • Anemia hemolitik
  • Hepatitis B, efek samping obat dan kerusakan hepar karena sirosis hepatis

Untuk pemeriksaan, dilakukan pemantauan kadar billirubin baik direk dan indirek. Tergantung penyebab yang mendasari, pemeriksaan lain disesuaikan. Tatalaksana dari jaundice ini adalah sesuai penyakit yang mendasari. Jaundice akan hilang bila penyakit tersebut telah sembuh.

Kunci Perbedaan Ikterus Fisiologis dan Patologis

Perubaan warna kuning pada lapisan mukosa dapat dikatakan jaundice. Pada bayi sehat, jaundice karena hemolisis dan belum mampu liver memproses bilirubin, sedangkan pada patologis, disebabkan karena penyakit lain. Berikut tabel perbandingannya:

Ikterus Fisiologis Ikterus Patologis
Warna kuning disebabkan karena proses normal, imaturitas liver dan hemolisis pada bayi karena berada di lingkungan baru (luar tubuh ibu) Disebabkan penyakit lain yang memicu/interupsi metabolisme bilirubin normal
Tidak ada patologis yang mendasari Ada penyakit yang mendasari
Terlihat pada bayi baru lahir Terjadi pada anak-anak dan dewasa
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya fototerapi Membutuhkan pengobatan sesuai penyakit penyebab yang mendasari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *