Apa Itu Cangkok Tulang? Mengenal Bone Graft

Mengenal Bone Graft : Prosedur, Efek Samping dan Pada Apa Saja digunakan

Tulang Sehat632 Views

Mendengar pertanyaan apa itu cangkok tulang bagi sebagian besar orang Indonesia tentu masih asing. Ini adalah sebuah prosedur kedokteran khusus yang digunakan untuk memperbaiki struktur tulang seseorang.

Ada dua prosedur utama ketika melakukan pencangkokan tulang bagi seorang pasien. Dapat diberlakukan alograf atau autograf tergantung pada kebutuhan maupun kondisi dari pasien itu sendiri.

Alograf adalah pencangkokan dilakukan menggunakan tulangnya pendonor yang sudah meninggal. Praktik seperti ini sudah sering dilakukan di luar negeri dimana seseorang mendedikasikan tubuhnya untuk kebutuhan medis setelah meninggal.

Di Indonesia lebih sering menggunakan autograph yaitu pencangkokan menggunakan tulang milik pasien sendiri. Misalnya mengganti tulang jari dari tangan satu ke lainnya guna melakukan rekonstruksi. Tulang mengalami penyembuhan dan ossifikasi. Penyembuhan tulang meliputi penyembuhan primer dan sekunder, sedangkan ossifikasi meliputi ossifikasi endokondral dan intramembranosa.

Bagi orang awam prosedur seperti ini memang kedengarannya mengerikan, namun faktanya tidak seperti itu. Mari simak ulasan selanjutnya agar Anda lebih memahami seperti apa prosedur medis ini.

Siapa yang Bisa Melakukan Bone Graft

Secara medis ada beberapa orang yang bisa melakukan prosedur pencangkokan tulangnya. Berikut akan kami jelaskan siapa saja dan mengapa mereka boleh melakukannya dalam kacamata medis.

1. Korban kecelakaan

Orang pertama yang bisa melakukan bone graft adalah korban kecelakaan, biasanya lalu lintas. Ketika seseorang mengalami kecelakaan mobil misalnya peluang mengalami kerusakan tulang jelas lebih besar.

Baca juga :   De Quervain’s Tenosynovitis : Definisi, Gejala hingga Pengobatan

Patah tulang dengan posisi tidak ideal tentu membuatnya tidak bisa kembali seperti semula terutama saat usianya sudah senja. Disinilah prosedur pencangkokan akan dilakukan sebagai solusi agar kondisi tulangnya bisa kembali.

2. Bone defective

Seseorang dengan bone defective juga dapat melakukan prosedur ini sebagai solusi medisnya. Biasanya bone defective disebabkan oleh infeksi, kista, cidera, tumor jinak, sampai bawaan genetik.

Apabila sudah berbicara masalah bone defective biasanya solusi disarankan pada pasien adalah bone graft. Persentase keberhasilannya relatif tinggi untuk melakukan rekonstruksi kembali struktur tulangnya.

3. Spinal fusion

Salah satu syarat pasien boleh melakukan pencangkokan adalah ketika transplantasi tulang belakang. Jelas kita harus melakukan pencangkokan apabila ingin prosedurnya berjalan.

4. Masalah sendi

Bagi orang awam masalah sendir ini sering dianggap sebelah mata padahal resikonya cukup tinggi. Disini prosedur transplantasi akan dilakukan sehingga pasien tersebut dapat sehat seperti semula.

Keempat orang tersebut adalah yang boleh dan direkomendasikan melakukan prosedur ini. Selain itu tentu saja perlu berkonsultasi dulu dengan dokter seperti apa urgensi dari kasus apakah memang harus melakukannya atau tidak.

5. Fraktur dengan Pecah dan defek berlubang pada tulang

Pada Patah tulang yang defeknya berat, disertai dengan serpihan dan comminutif, maka cangkok tulang atau bone graft dapat menjadi pilihan. Tulang yang sudah remuk, dapat diganti spacenya dengan bone graft untuk memicu pertumbuhan tulang di sekitarnya. Pada fraktur lama juga bisa. Pada Cangkok tulang, perhatikan reaksi alergi apabila terdapat ketidakcocokan.

Baca juga :   Perbedaan Osifikasi Intramembran dan Endokondral : Apa yang perlu kita Ketahui?

Apa Itu Cangkok Tulang dan Risikonya

Meskipun proses medis ini cukup menjanjikan namun tentu masih menyisakan beberapa risiko. Cangkok tulang dan penyembuhan tulang dipengaruhi regulasi hormonal pada tulang. Berikut ini adalah resiko paling sering terjadi yang perlu Anda pahami sebelum melakukannya.

1. Komplikasi pada saat operasi anestesi secara umum

Setelah tahu apa itu cangkok tulang tentu Anda sadar bahwa prosesnya jelas membutuhkan anestesi. Tahapan ini tentu saja menimbulkan beberapa masalah tersendiri seperti.

  • Alergi pada obat
  • Gangguan pernapasan
  • Pendarahan
  • Penggumpalan darah
  • Infeksi

Masalah tersebut tentu saja dapat dilakukan mitigasi oleh tim dokter profesional. Meskipun terjadi risikonya tidak akan sampai fatal dan penghentian sementara prosedurnya dapat dilakukan.

2. Komplikasi pencangkokan tulang secara spesifik

Proses medis ini secara spesifik memang memiliki beberapa risiko pada bagian tulang yang dioperasi. Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering timbul pada saat melakukan bone grafting..

  • Reaksi penolakan pada lokasi pencangkokan tulang
  • Bengkak dan osteomyelitis.
  • Cedera saraf pada lokasi pemasangan bone graft
  • Kekakuan pada bagian tulang baru

Komplikasi tersebut memang tidak selamanya berakibat fatal pada reseptor. Namun ini perlu diketahui agar tidak sembarangan dalam melakukan proses operasi transplantasi.

Informasi tadi tentu saja dapat Anda jadikan sebagai referensi meskipun tidak hendak melakukan transplantasi. Tidak perlu merasa ngeri lagi jika sudah tahu apa itu cangkok tulang dan risikonya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *