Perbedaan Sterilisasi dan Pasteurisasi (Lengkap)

Penyajian makanan dan minuman tidak terlepas dari proses perbedaan sterilisasi dan pasteurisasi, dimana keduanya akan membuat kualitas makanan semakin baik. Pada proses ersebut, biasanya meliputi penekanan pertumbuhan mikroba dan membunuh mikroba, sporanya, dan mencegah perkembangan kuman. Pada sterilisasi dan pasteurisasi, digunakan teknologi. Kedua teknik ini menggunakan panas sebagai energi utama, untuk mengubah kondisi makanan yang disebut dengan teknik termal.

Perbedaan Sterilisasi dan Pasteurisasi

  1. Apa itu Sterilisasi

Sterilisasi adalah bentuk lain dari teknik memproses dengan suhu tinggi untuk membuatnya tahan beberapa bulan. Ketika spora bakteri lebih resisten panas dibandingkan sel vegetatif, tujuan teknik ini adalah untuk menghancurkan sporanya. Sterilisasi komersial tergantung banyak faktor, seperti makanan alami, kondisi penyimpanan, resistensi panas organisme dan jumlah mikroorganisme yang terdapat pada makanan.

Proses ini dbagi menjadi dua kategori. Pertama pada in kontainer yang menggunakan makanan, ditempatkan seperti botol dan kantong plastik. Kedua adalah sistem flow kontinnyu dengan ultra high treatment (UHT), yang secara umum menggunakan suhu 140-150 derajat celcius selama 1-3 detik.

  1. Apa itu Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah penggunaan energi panas untuk penyiapan makanan, untuk membunuh mikroorganisme di makanan. Teknik ini dapat membuat makanan disimpan dengan penekanan pertumbuhan mikroba. Dengan pemanasan, komponen makanan tidak berubah sehingga nilai nutrisi makanan masih ada.

Baca juga :   Perbedaan Splinting dan Casting pada Tatalaksana Patah Tulang

Pada proses ini, biasanya cairan dipanaskan dengan suhu spesifik pada waktu tertentu diikuti dengan proses pendinginan 66 derajat celcius selama 30 menit dan 71 derajat celcius selama 15 detik. Teknik ini petama dilakukan oleh louis pasteur, ilmuan biokimia dan mikrobiologi dari perancis. Teknik ini pertama menggunakan anggur dan wine, tetapi sekarang susu dapat dipasteurisasi.

Tujuan utama dari proses ini adalah membuang dan menghancurkan bakteri patogen dan mikroorganisme dan tidak membunuh spora resisten panas karena suhunya tidak terlalu tinggi. Ini juga ditargetkan terhadap penekanan aktifitas partikuler mikroorganisme pada makanan partikuler. Kesetabilan menurun jika tidak disimpan pada suhu rendah.

Tujuan kedua dari teknik ini adalah mengurangi aktifitas enzimatik pada produk. Pasteurisasi tergantung dari resistensi panas mikroorganisme dan sensitifitas panas produk. Tujuan utama pasteurisasi adalah suhu tinggi, singkat (HTST), dan suhu rendah, waktu lama, atau extendet shelf life treatment (ESL).

Kunci Perbedaan Sterilisasi dan Pasteurisasi

  • Produk sterilisasi memiliki waktu tahan lebih lama dibandingkan pasteurisasi
  • Sterilisasi general meliputi pemanasan makanan dengan suhu 110-120 derajat clcius, sedangkan pasteurisasi dengan suhu antara 70-80 derajat celcius.
  • Teknik sterilisasi dapat membunuh baik sel vegetatif dan spora untuk banyak organisme, tetapi pasteurisasi digunakan untuk menekan pertumbuhan mikrobial dan dapat membunuh hanya sel vegetatif dari banyak mikroorganisme, tetapi tidak membunuh sporanya.
  • Kandungan makanan dapat berubah pada proses sterilisasi, sedangkan pasteurisasi lebih tidak berubah.
  • Ketika suhu rendah, pasteurisasi dapat diaplikasikan untuk suhu tinggi makanan sensitif dengan kadar nutrien tinggi. Sterilisasi dapat hanya diaplikasikan pada makanan yang tidak resisten suhu tinggi.
  • Nutrien pada makanan dapat mudah pada sterilisasi, sedangkan pada pasteurisasi lebih tidak rusak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *